KepalaDinas Pendidikan dan Kabudayaan Bombana, Abdul Rauf Abidin kepada Mediakendari.com, Senin (7/10/2019) mengatakan, usai pencairan dana gembira cerdas pada tahap semester ganjil beberapa waktu lalu, langsung membuka pendaftaran selanjutnya yakni beasiswa untuk semester genap Tahun 2019. Baca Juga: Polda Sultra Jadi Tuan Rumah Kejuaraan
PLAY KENDARI, – Pemerintah Provinsi Pemprov Sulawesi Tenggara Sultra saat ini tengah mempersiapkan beasiswa pendidikan sebanyak 195 kuota di 2023. Sekretaris Daerah Sekda Sultra, Asrun Lio mengatakan, bantuan pendidikan ini merupakan salah satu program Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra, Ali Mazi- Lukman Abunawas Aman yaitu Sultra Cerdas. “Beasiswa ini menyasar masyarakat dari kalangan kurang mampu dan mahasiswa yang memiliki prestasi dalam bidang akademik untuk dapat memudahkan menempuh pendidikannya. Semuanya bisa mengakses program beasiswa ini,” kata Asrun, Selasa 7/3/2023. Lebih lanjut, dalam program beasiswa ini bukan hanya dikhususkan bagi jenjang Strata 1 atau S1 saja, melainkan mahasiswa magister dan juga doktoral pun dapat mendaftarkan diri untuk memperoleh bantuan pendidikan tersebut. Katanya, bantuan ini merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakatnya, khususnya yang sedang menempuh pendidikan di universitas agar dapat menciptakan generasi yang berdaya saing dan berprestasi. “Untuk anggarannya hampir sama dengan tahun lalu, tetapi secara rinci pada jenjang S1 sebesar Rp7,5 juta, S2 sebesar Rp15 juta dan S3 sebesar Rp30 juta,” tandasnya. Secara terpisah, Analis Kebijakan Ahli Madya, Biro Kesejahteraan Rakyat dan Kemasyarakatan Setda Sultra, Nurhayati mengatakan, pendaftaran beasiswa ini hingga sampai saat masih dalam tahapan pembukaan hingga sampai akhir April 2023. Program beasiswa pendidikan ini sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 72 Tahun 2022. Bantuan ini diberikan kepada masyarakat yang memenuhi kriteria yang telah dipersyaratkan. “Kuotanya sendiri jika di rincikan itu jenjang S1 sebanyak 139 orang, S2 sebanyak 46 orang, dan S3 sebanyak 10 orang, sehingga totalnya ada 195 orang. Sampai saat ini sejak Februari lalu pendaftar yang mengajukan proposalnya sudah mencapai ratusan berkas,” tuturnya. Nurhayati menjelaskan, syarat untuk S1 yakni usia maksimal 27 tahun, IPK minimal 3,30, menyiapkan pas foto 3×4 3 lembar, semester 3-8, proposal dibuat 2 rangkap, map plastik snelhekter warna merah 1 rangkap asli dan 1 foto copy yang dilegalisir, dan terakhir disposisi gubernur. Syarat bagi jenjang Program Magister S2 yaitu usia maksimal 45 tahun, IPK minimal 3,50, menyiapkan pas foto 3×4 3 lembar, Program Magister semester 3-4, sedangkan untuk Program Spesialis semester 3-10, proposal dibuat 2 rangkap, map plastik snelhekter warna biru 1 rangkap asli dan 1 foto copy yang dilegalisir, dan terakhir disposisi gubernur. “Khusus jenjang Program Doktor S3 yaitu usia maksimal 50 tahun, IPK minimal 3,75, menyiapkan pas foto 3×4 3 lembar, Program Doktor semester 3-8, proposal dibuat 2 rangkap dengan map plastik snelhekter warna Kuning 1 rangkap asli dan 1 foto copy yang dilegalisir, dan terakhir disposisi gubernur,” katanya. Sedangkan untuk kelengkapan berkas untuk permohonan bantuan pendidikan antara lain foto copy KTP, foto copy kartu keluarga, foto copy akta lahir, kartu hasil studi 2 semester, foto copy sertifikat/penghargaan nasional/internasional bila ada, surat izin belajar/surat tugas belajar bagi ASN, foto copy kartu mahasiswa dilegalisir. Kemudian surat keterangan aktif kuliah dari perguruan tinggi, surat keterangan akreditasi program studi minimal B, surat pernyataan mahasiswa sedang tidak menerima beasiswa dari tempat lain bermaterai surat rekomendasi/keterangan dari perguruan tinggi sedang tidak menerima beasiswa dari tempat lain. “Selain itu, terdaftar dipangkalan Data Perguruan Tinggi PDTP/Forlap Dikti dibuktikan dengan screen shoot tampilan PDT. Terakhir yaitu, foto copy buku rekening Bank Sultra,” imbuhnya. Nurhayati berharap dengan adanya beasiswa ini masyarakat yang sedang melanjutkan studi bisa memanfaatkan dengan baik bantuan dari pemerintah ini. Outputnya mereka bisa meraih prestasi dan dapat memberikan yang terbaik bagi pemda. bds Reporter Muh Ridwan Kadir Editor WulanMahasiswaSultra yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta cukup resah karena semua mahasiswa yang pernah daftar dan sudah lulus kuliah baru diumumkan. "Kalau begini kan pembodohan namanya, bukan lagi beasiswa Sultra Cerdas, tapi beasiswa Sultra bodong," kata Awaluddin, yang datang ke Yogyakarta tahun 2019 usai lulus dari Universitas Halu Oleo
Kendari ANTARA - Pemerintah Sulawesi Tenggara Sultra melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Diknasbud Sultra menganggarkan program beasiswa melalui "Sultra Cerdas untuk semua" sebesar Rp2,415 miliar dengan berbagai tingkatan pendidikan strata satu S1, S2 dan strata tiga program doktor S3. Plt Kadis Dikbud Sultra, Asrun Lio di Kendari, Selasa mengatakan, program beasiswa yang dianggarkan melalui APBD 2019 itu dilakukan secara transparan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan. Ia menambahkan, proses pemberian beasiswa pun dilakukan sesuai program pemerintah Sultra karena merupakan program unggulan pasangan Gubernur dan wakil gubernur Ali Mazi-Lukmna Abunawas AMAN pasca dilantiknya Februari 2018. "Perlu saya luruskan supaya tidak ada kesalahpahaman, bahwa terkait nama-nama penerima beasiswa itu sampai sekarang belum ada karena masih dalam proses seleksi oleh tim yang sudah dibentuk," ujarnya. Terlebih lagi, sebut Asrun pemerintah sudah melakukan langkah-langkah baik sebagai transparansi kepada masyarakat dengan mempublikasikan brosur beasiswa “Sultra Cerdas Untuk Semua” dan juga lewat media. "Sekarang ini pendaftar sudah lebih an orang yang masuk akibat publikasi Dikbud yang luas dan terbuka. Jadi tidak benar kalau nama-nama penerima beasiswa sudah ada, karena tahapannya belum sampai ke situ,” terangnya. Mengenai adanya pengumpulan Kartu Hasil Studi KHS bagi setiap calon penerima beasiswa, hal itu merupakan kebutuhan verifikasi data. Sebab semua pelamar harus diverifikasi kebenaran data yang mereka masukan, jangan sampai datanya tidak benar. “Dengan pelamar itu membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga saya tegaskan saat ini belum ada yang dinyatakan lulus, prosesnya saja baru dimulai, yakni masih tahapan verifikasi,” tegasnya. Persyaratan penerimaan Program Beasiswa "Sultra Cerdas 2019". Foto Antara/ Azis Senong Namun, kata Asrun Lio berita beasiswa pasti sangat menarik, karena kebutuhan dan menjadi salah satu program unggulan Ali Mazi dan Lukman Abunawas dalam Sultra cerdas, sehingga dirinya tidak menapikan untuk mengawal pemerintahan ini tentu diperlukan pikirkan-pikiran kritis demi berjalanannya sistim pemerintahan yang baik. “Opini yang berkembang, terkait adanya kritik dari semua pihak sangat kami perlukan agar benar-benar dikelola dengan benar sesuai prosedur dan aturan yang ada," tambahnya. Menyinggung besaran anggaran beasiswa, kata Asrun, dari alokasi Rp2,415 miliar akan disalurkan melalui mahasiswa yang masih kuliah di institut Teknologi Surabaya ITS sebesar Rp555 juta kepada 25 orang mahasiswa. Kemudian beasiswa profesi untuk 40 orang dengan besaran Rp600 juta, besaiswa program sarjana S1 Rp300 juta untuk 40 orang, S2 sebesar Rp600 juta untuk 40 mahasiswa dan program S3 sebesar Rp330 juta untuk 11 orang.